Very Important!

Bacalah terlebih dahulu Alkitab sesuai dengan ayat-ayat yang dibahas hari ini. Hal ini penting karena Alkitab berkata:
"Orang yang suka melakukan Perintah TUHAN dan merenungkannya siang malam, Orang itu berhasil dalam segala usahanya; ia seperti pohon di tepi sungai yang berbuah pada musimnya dan tak pernah layu daunnya." (Mazmur 1:3)
Tuhan memberkati Anda

Friday, April 29, 2011

Waktu Dunia Dan Waktu Tuhan

Kejadian 2:1-3

Selalu ada waktu spesial bagi segala hal yang kita lakukan. Bagi orang-orang beragama Hindu di Bali, hari Nyepi adalah hari di mana sebaiknya semua menyucikan diri lahir batin, dengan memusatkan pikiran, mengendalikan hawa nafsu, menciptakan ketenangan hati, kedamaian pikiran dan menolak segala roh jahat. Ini adalah momen yang penting karena menurut mereka hari nyepi adalah awal dari siklus tahun baru. Itu sebabnya mereka akan melakukan upacara puji syukur sehari setelah hari raya Nyepi.

Generasi yang lebih muda biasanya cenderung menganggap hal-hal seperti ini sebagai mistis/sesuatu yang tidak nyata.

Generasi kita cenderung mengganti waktu-waktu spesial itu dengan hal-hal yang diusung dari benua Amerika atau bahkan dengan sesuatu yang lebih praktis sifatnya.

Banyak generasi muda mempercayai bahwa menyatakan cinta di hari Valentine akan mempunyai dampak yang lebih “manjur”. Banyak orang jaman ini yang mempercayai saat yang paling tepat untuk memperbaiki diri adalah saat tahun baru tiba. Kita menggantikan hari-hari spesial yang “berbau mistis” itu dengan kalender kita sendiri seperti:

  • Hari Senin-Jumat adalah hari untuk berkosentrasi hanya pada pekerjaan.
  • Bisinis restoran sebaiknya tidak libur di hari minggu.
  • Tidak baik bersaat teduh, membaca Alkitab, atau berdoa di kantor.
  • Hari Sabtu dan Minggu adalah hari untuk gereja.
  • Usia 25 hingga 40 adalah masa-masa di mana kita mencurahkan energi, waktu, dan konsentrasi kita yang terbesar pada pekerjaan.
  • Memberi bantuan pada orang lain sebaiknya dilakukan ketika paskah atau natal.
  • Awal bulan (atau akhir bulan bagi beberapa orang) adalah hari-hari yang lebih menyenangkan daripada pertengahan bulan.
  • Sekiranya mungkin bekerja lemburlah/ambil pelayanan sebanyak-banyaknya pada usia muda dan mulailah memikirkan hidup pensiun pada usia 50an.
  • dan lain sebagainya.

Baik orang-orang di jaman Alkitab maupun jaman ini, kita semua memiliki waktu-waktu spesial yang sadar atau tidak sadar mengatur dan mempengaruhi bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bertindak.

Coba renungkan waktu-waktu spesial apa yang ada dalam kehidupan sekolah/kuliah, pekerjaan, pacaran/tunangan, keluarga, dan keagamaan Anda?

Agama bangsa Mesir menceritakan bahwa dewa pencipta mereka, Ptah, juga beristirahat pada hari yang ke-7. Akan tetapi dewa Ptah menciptakan manusia agar ia sendiri terbebas dari tanggung jawabnya memelihara bumi, tempat tinggalnya. Itulah sebabnya hari dimana dewa Ptah beristirahat dianggap oleh orang-orang Mesir dan sekitarnya, sebagai hari yang tidak baik karena pada saat hidup manusia menjadi susah karena dewa melimpahkan tanggung jawabnya kepada manusia. Berbeda dengan YaHWeH. Ia memang berhenti pada hari yang ke-7, namun Ia memberkati manusia dan seluruh ciptaan yang lain.

Sekali lagi Ia memperkenalkan diriNya sebagai Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatunya.

  • Apakah Anda kawatir untuk melayani Tuhan di tempat kerja?
  • Apakah Anda kawatir untuk pindah tempat kerja?
  • Apakah Anda kawatir untuk menolak sebuah promosi?
  • Apakah Anda kawatir untuk menyerahkan pendidikan Anda pada keputusan Tuhan?
  • Apakah Anda kawatir mengevaluasi cara kerja Anda sesuai dengan Firman Tuhan?

Apakah Tuhan sedang meminta Anda melakukan hal yang tidak mungkin? Apakah Tuhan sedang menantang Anda untuk memaafkan? Apakah Tuhan menantang Anda untuk mengalah? Apakah Tuhan meminta Anda untuk bertindak tegas sesuai Firman? Ujilah dengan FirmanNya! dan jika Anda mendapati bahwa hal itu memang sungguh dari Tuhan, maka segera lakukan! Percayalah padaNya dan Jangan tunda lagi!

Ia yang telah memberkati dan menguduskan hari ke-7, Ia juga akan memberkati dan menguduskan Anda sesuai dengan rencanaNya.

Wednesday, April 27, 2011

Kuasa Tuhan Dalam Diri Kita

Kejadian 1:26-31

Patung seorang raja dibuat demikian besar dan didirikan di suatu wilayah untuk menunjukkan bahwa wilayah itu dikuasai oleh raja tersebut. Pada jaman ini patung seorang pemimpin dapat dianggap sebagai representasi dari pemimpin tersebut. Inilah yang menyebabkan rakyat Iraq menggulingkan patung Presiden Saddam Hussein ketika rezimnya berakhir tahun 2003 yang lalu. Bagi rakyat Iraq, penggulingan patung Saddam Hussein merupakan simbol kemenangan atas tirani yang mereka rasakan selama bertahun-tahun.

Konsep representasi/perwakilan ini agak berbeda dimengerti oleh orang jaman dahulu. Bagi orang-orang di jaman perjanjian lama, sebuah patung bukan hanya merupakan lambang, tetapi juga membawa inti/kehadiran/roh dari orang yang ditiru gambarnya.

Hal ini tidak berarti bahwa patung itu harus mempunyai rupa/bentuk yang sama persis dengan dewa/orang yang asli. Ini juga bukan berarti patung tersebut mempunyai kemampuan/kuasa yang sama dengan dewa/orang yang asli.

Penekanannya adalah patung tersebut “dimasuki” oleh sebagian dari roh/kekuatan dari dewa/orang yang asli.

Itulah sebabnya mengapa orang jaman dahulu (dan beberapa kelompok orang di jaman ini) begitu hormat dan takut kepada patung dewa-dewanya.

Konsep inilah yang seharusnya kita mengerti ketika Alkitab menceritakan bahwa kita diciptakan sesuai dengan “gambar dan rupa Allah.”

Manusia diciptakan sebagai patung Allah sang pencipta seluruh alam semesta. Itu berarti manusia diciptakan dengan memiliki kehadiran/essense of God the creator.

Karena itu sangat logis jika Tuhan berkata bahwa manusia harus berkuasa atas seluruh ciptaan yang lain. Manusia mampu berkuasa bukan karena secara alamiah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu. Tetapi karena Tuhan telah “menghembuskan nafas/RohNya” ke dalam diri kita (Kejadian 2:7).

Coba renungkan hal ini. Anda diciptakan untuk menjadi representasi yang membawa sebagian dari kuasa Allah di dalam dunia ini. Kuasa Allah inilah yang memampukan Anda untuk mengelola dunia ini. Kuasa Allah inilah yang memampukan Anda untuk berkuasa atas waktu, uang, kebahagiaan, cinta, dan bukan justru dikuasai oleh mereka. Jadi apakah Anda berkuasa atas dunia ini atau justru dikuasai oleh impian mengejar waktu, uang, cinta, dan kebahagiaan yang ditawarkan dunia?

Tanpa kuasa dari Tuhan, tidak seorangpun dari kita mampu berbuat apapun. Bagaimanapun kita hanyalah patung. Kuasa itu hanya diberikan (lebih tepatnya dititipkan) hanya jika kita mempunyai hati, pikiran, dan cara kerja yang sesuai dengan milik Allah.

Dunia mengajarkan bahwa hidup ini adalah persaingan. Anda harus bersaing melawan alam, waktu, kebutuhan hidup, orang lain, bahkan kadang-kadang melawan kebahagiaan diri sendiri demi mendapatkan kebahagiaan (konyol bukan. Tetapi itulah yang terjadi!).

Bukalah hati Anda. Terimalah Tuhan Yesus sebagai sumber kekuatan Anda. Maka Anda akan berfungsi sebagaimana Tuhan telah menciptakan Anda. Jadilah representasi Allah dalam dunia ini. Tunjukkan bahwa bumi ini, negara Anda, kota Anda, pekerjaan Anda, keluarga Anda, dan diri Anda adalah milik Tuhan. Bersama-sama dengan anak-anak Tuhan yang lain, Anda akan menaklukkan alam, waktu, kebutuhan hidup, dan menerima segala yang Anda butuhkan dari Tuhan Yesus, sumber kekuatan Anda.

Tuesday, April 26, 2011

Gods Of Disscord VS God Of Harmony

Kejadian 1:2-25

Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 tahun. Selama dalam masa penjajahan tersebut, orang-orang Indonesia diperbolehkan untuk memakai bahasa asal, memakai baju daerah yang biasanya mereka pakai, bahkan memeluk agama yang dulu mereka peluk. Satu hal yang pemerintah Belanda dan Jepang perintahkan adalah sistem pemerintahan dan seluruh hasil alam yang ada di Indonesia harus mengikuti kemauan negara mereka sebagai penjajah.

Ini adalah model penjajahan modern yang dimulai dari penjajahan pemerinatah Roma pada awal tahun Masehi. Tidak demikian dengan penjajahan jaman dahulu. Ketika Bangsa Israel dijajah oleh bangsa Mesir selama 3 abad, maka baik budaya, pola hidup, dan agama serta cara hidup mereka diharuskan mengikuti pola Bangsa Mesir. Beberapa hal yang diajarkan oleh Bangsa Mesir dan budaya-budaya bangsa sekitarnya pada saat itu adalah:

  • Terdapat banyak dewa dalam alam semesta ini (dewa terang, dewa hujan, dewa matahari, dewa bulan, dewa sungai, dewa laut, dewa monster-monster laut, dewa binatang, dewa tumbuhan, dewa kematian, dan sebagainya).
  • Setiap dewa memiliki peran dan tugas masing-masing dan dewa tertinggi adalah dewa matahari.
  • Suatu kali ada peperangan antar dewa, kemudian manusia diciptakan dari darah salah satu dewa yang meninggal, yang dicampur dengan tanah.
  • Bumi sendiri diciptakan karena para Dewa membutuhkan tempat untuk tinggal dan seluruh unsur bumi adalah fasilitas kenyamanan bagi para Dewa.
  • Manusia diciptakan karena para dewa bosan dan lelah mengurusi alam semesta yang merupakan rumah bagi mereka.
  • Alam semesta diciptakan bagi para dewa dan manusia adalah budak atau pembantu para dewa untuk merawat bumi.

Dewa menciptakan manusia karena mereka butuh bantuan manusia. Tetapi manusia harus taat pada kehendak para dewa atau mereka akan menghadapi kemarahan para dewa yang mengerikan.

Kitab Kejadian ditulis untuk mengajarkan pada Bangsa Israel bahwa kepercayaan yang diindotrinasikan kepada mereka adalah salah. Kitab Kejadian mengajarkan bahwa:

  • Hanya ada satu Tuhan dalam alam semesta ini dan namaNya adalah YaHWeH.
  • Segala hal yang lain, termasuk terang, matahari, bulan, binatang, tumbuhan, laut, binatang-binatang laut yang mengerikan hanyalah benda ciptaan YaHWeH.
  • Alam semesta diciptakan bukan karena YHWH butuh tempat tinggal. Alam semesta diciptakan justru bagi tempat tinggal manusia.
  • Tidak ada peperangan, konflik, dan kekacau balauan dalam proses penciptaan YaHWeH. Segalanya serba teratur, rapi, teroganisir, dan dinilai baik.

YaHWeH tidak membutuhkan manusia dan tidak membutuhkan alam semesta. Ia hanya melakukan apa yang menjadi keahlianNya, yaitu mentransformasi yang kacau balau dan menjadikannya indah dan harmonis.

Refleksikan hal ini dalam hidup Anda. Bukankah dunia mengajarkan bahwa hidup ini kacau balau, penuh tantangan, keras, dan tidak mudah dijalani?

Kita mendorong anak-anak kecil untuk menguasai 3 bahasa, lalu mendorong anak-anak SD untuk menguasai 2 alat musik. Kita mendorong anak-anak SMP & SMA untuk menguasai berbagai macam keahlian, lalu kita mendorong orang-orang untuk mendapatkan lebih dari 2 gelar. Semuanya penting dilakukan karena dunia ini mengajarkan bahwa hidup ini adalah perjuangan bagi hidup kita sendiri.

Dunia ini mengajarkan bahwa kita diciptakan sebagai budak waktu, budak alam, budak uang, budak keharmonisan keluarga, budak pengetahuan, budak kebahagiaan, dan budak dewa-dewa yang lain.

Apakah Anda merasa hidup sebagai budak sesuatu di dunia ini? Saya undang Anda berkenalan dengan Tuhan yang ahli dalam mentransformasi segala hal yang kacau balau dan menjadikannya harmonis. Ia ahli dalam mematahkan rantai yang membelenggu Anda. Ia ahli dalam mentransformasi hidup manusia dan Ia akan menjadikan hidup Anda berkelimpahan.

Perjanjian lama memperkenalkanNya sebagai YaHWeH. Perjanjian Baru memperkenalkanNya sebagai Yesus. Undang Dia untuk menuntun hidup Anda menuju hidup yang harmonis.

Monday, April 25, 2011

In The Beginning God Created Heaven And Earth

Kejadian 1:1

LAND

Alkitab mengawali seluruh ceritanya dengan mengatakan bahwa Tuhan mendesign hidup kita untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu “eres” (land).

Bagi orang Israel “eres” berarti tanah Kanaan yang begitu makmur dengan hasil alamnya dan akan menjamin kehidupan mereka di jaman yang sangat agraris itu.

Bagi beberapa orang “eres” adalah pencapaian-pencapaian prestasi. Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah kenyamanan di tengah banyaknya teman dan relasi yang dimiliki.

Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah hidup yang terjamin dengan memiliki rumah yang nyaman, penghasilan rutin yang sangat mencukupi, tabungan yang mencukupi untuk kebutuhan-kebutuhan di masa depan, dan fasilitas-fasilitas yang mencukupi untuk merefresh diri.

Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah keharmonisan, ketenangan, dan relasi yang bebas konflik dalam hidup dan keluarga serta sahabat-sahabat terdekatnya.

HEAVEN

Alkitab juga mengajarkan bahwa ada pihak lain yang berfungsi untuk membantu kita mencapai tujuan itu, yaitu langit atau heaven.

Bagi beberapa orang heaven adalah inisiatif dan energi yang konstan yang memampukan mereka untuk selalu tanggap dan aktif mengerjakan segala kesempatan yang muncul dengan tidak terduga.

Bagi beberapa orang heaven adalah barang, pengetahuan umum, humor, ataupun perkumpulan-perkumpulan sosial seperti facebook, gereja, gym, yang sedang trend dan sebagainya.

Bagi beberapa orang heaven adalah pekerjaan, sistem keamanan, mobil, atau gadget yang membuat hidup mereka menjadi nyaman.

Bagi beberapa orang heaven adalah kesederhanaan, keluarga, serta sahabat-sahabat yang membuat hidup menjadi berarti.

Bagi Israel dan orang-orang jaman dahulu langit (heaven) merupakan tempat para dewa yang akan mempermudah (memberkati) atau mempersulit (mengutuk) hidup mereka dalam mencapai tujuan mereka.

In The Beginning God Created…

Satu hal yang sering kita lupakan adalah “pada mulanya” Tuhanlah yang menciptakan semuanya itu. Tujuan kita seharusnya datang dari Tuhan dan bukan dari naluri atau kecenderungan hati atau pikiran kita. “Eres” kita seharusnya sesuai dengan “eres” yang Tuhan telah rencanakan bagi kita.

Bagi orang Israel tujuan hidup mereka bukan hanya mengenai tanah perjanjian (taman Eden ataupun Kanaan) melainkan hidup menurut jalan yang diatur oleh Tuhan, sesuai dengan perjanjian yang mereka adakan di gunung Sinai.

Bagi kita yang hidup di jaman perjanjian baru Paulus mengajarkan bahwa tujuan kita adalah “untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Allah persiapkan” sebelum kita lahir.

Kedua tujuan di atas berbicara mengenai hal yang sama, yaitu: the way of life. Coba tanyakan pada diri Anda. Apakah seluruh gaya hidupku sudah dapat mencerminkan Tuhan Yesus di mata orang lain? Apakah our way of life telah membuat orang tertarik untuk mengenal Tuhan kita?

Alkitab mengawali seluruh kisahnya dengan mengatakan bahwa Tuhanlah awal dari segalanya. Seharusnya hidup kita juga diawali oleh kehendak Tuhan, dijalani dengan cara Tuhan, dan diakhiri dengan mencapai tujuan Tuhan.

Jika Anda rindu mengalami hidup yang berlimpah-limpah dengan anugerah dan berkat Tuhan, awalilah hidup Anda dengan mengerti kehendak Tuhan bagi hidup Anda.