Very Important!

Bacalah terlebih dahulu Alkitab sesuai dengan ayat-ayat yang dibahas hari ini. Hal ini penting karena Alkitab berkata:
"Orang yang suka melakukan Perintah TUHAN dan merenungkannya siang malam, Orang itu berhasil dalam segala usahanya; ia seperti pohon di tepi sungai yang berbuah pada musimnya dan tak pernah layu daunnya." (Mazmur 1:3)
Tuhan memberkati Anda

Wednesday, May 11, 2011

God’s Business Hijacked!

Kejadian 3:1-19

Pada musim World Cup 2010 diadakan pertandingan balap bayi di stadion Trento Thunder antara bayi-bayi perwakilan dari USA (12 bulan), Slovenia (9 bulan), Algeria (9 bulan), dan Inggris (9 bulan).

Setiap orang selalu digerakkan oleh tujuan. Kebanyakan bayi digerakkan oleh rasa ingin tahunya. Kita makan ketika rasa lapar mengerakkan kita. Kita mencari teman, sahabat, dan pasangan ketika rasa kesepian menggerakkan kita. Kita belajar mencari solusi ketika permasalahan menggerakkan kita. Kebanyakan kita bekerja karena digerakkan oleh kebutuhan hidup dan impian yang berusaha kita raih.

Tujuan menentukan proses berpikir kita. Tujuan menentukan perasaan kita dalam menghadapi sesuatu. Tujuan menentukan keputusan yang kita ambil. Jika tujuan yang kita berusaha raih benar, maka kita akan memilih jalan yang benar. Jika tujuan yang kita berusaha raih tidak baik, maka kita juga akan memilih jalan yang tidak benar.

Tujuan hidup kita adalah menjadi partner kerja Tuhan di dalam dunia ini. Dialah yang mempunyai bisnis KERAJAAN ALLAH DI BUMI, akan tetapi Ia memperbolehkan kita menjadi rekan sekerjaNya.

Kini datanglah si ular membujuk Adam dan Hawa.

Saya terkejut ketika mempelajari kisah ini dan membandingkannya dengan kehidupan di jaman ini. Kisah ini begitu mirip dengan pola-pola kehidupan yang ada di jaman ini.

Bagi orang jaman itu, ular diasosiasikan baik dengan kematian maupun kebijaksanaan dan kemakmuran. Ular melambangkan:

PENGETAHUAN DAN KEBIJAKSANAAN

KESUBURAN

KESEHATAN

KEKACAUAN

(Keabadian: Kita semua akan meninggal. Tidak ada seorangpun yang hidup selamanya. Gol kita adalah menciptakan sesuatu yang akan bertahan abadi)

KEABADIAN

Apa yang si ular ini katakan? “Buat apa kamu menjadi partner Allah?

Kamu tidak memerlukan bantuan Tuhan dan kamu tidak perlu lagi mengerjakan bisnis ini bagi Tuhan.

Ikuti saranku dan kamu akan mempunyai knowledge, kemampuan, dan bahkan competencies seperti Tuhan. Kerjakan bisnis ini bagi dirimu sendiri! Kamulah pemilik hidup dan dunia ini!”

Ini adalah manipulasi tertua iblis dan masih merupakan tipuan yang paling efektif.

Jaman ini membanjiri kita dengan berbagai macam solusi kehidupan, pekerjaan, dan bahkan pelayanan seperti:

  • ilmu-ilmu kepemimpinan, Balance Score Card analysis planning, Marketing ideas;
  • Teologi, Eklesiologi, ilmu managemen gereja, psikologi;
  • tips & trik mencapai hidup bahagia, kesehatan, financial freedom;
  • dan motivasi-motivasi yang mendorong kita untuk berpikir, yakin, dan memutuskan bahwa kita bisa melakukan atau mendapatkan hampir apa saja yang kita mau.

Jika Anda seorang pelayan gereja dan lebih mengandalkan ilmu teologia Anda, tradisi gereja Anda, kelengkapan multi-media dan kecenderungan pribadi Anda daripada mendengarkan kehendak Tuhan dalam memimpin jemaat Anda, maka Anda telah membajak bisnis Tuhan.

Jika Anda seorang pelajar dan lebih mengandalkan kemampuan naluriah Anda, effective learning tips, dan rekan-rekan Anda dalam menentukan langkah-langkah study Anda daripada mempelajari keinginan Tuhan, maka Anda telah membajak bisnis Tuhan.

Jika Anda seorang pekerja dan wirausaha dan lebih mengandalkan insting bisnis Anda, ilmu-ilmu management, marketing, pengembangan SDM, dan KPI Analysis daripada metode-metode bisnis kerajaan Allah, maka Anda telah membajak bisnis Tuhan.

Tuhan memberikan Anda bakat, ilmu-ilmu pengetahuan, kreatifitas praktis bukan agar Anda dapat bekerja sendiri tanpa Tuhan, melainkan BEKERJA SAMA denganNya.

Bacalah Kejadian 3:16-19 dan bandingkan aplikasinya pada kehidupan di jaman ini. Apakah Anda sering merasa:

  • Tidak puas dengan hidup dan relasi-relasi Anda?
  • Tidak menikmati apa yang Anda kerjakan?
  • Ditekan kesulitan yang besar namun tidak menemkan jalan keluar?
  • Tidak ada tujuan yang mampu memuaskan Anda?
  • Tidak berhasil membawa dampak/transformasi positif bagi orang-orang di sekitar Anda?
  • Hidup sebagai orang rata-rata/biasa saja?
  • Takut akan kematian?

Mungkin tanpa sadar Anda telah meng-hijack bisnis Tuhan bagi diri Anda sendiri dan hal-hal di atas adalah indikasi dari konsekuensi yang Tuhan berikan karena telah membajak kerajaanNya.

Tapi belum terlambat! Tuhan siap memberikan solusiNya bagi Anda!

(Berlanjut di artikel selanjutnya…)

Monday, May 9, 2011

God Part In Our Work Place (part 2)

Kejadian 2:18-25

Konsep tentang beristirahat merupakan hal yang sering disebut-sebut belakangan ini. Banyak buku, trainer, dan motivator mengajarkan pentingnya istirahat, baik itu berupa olah raga, refreshing, liburan, melakukan hobi, ataupun istirahat dalam arti tidur. Akan tetapi istirahat selalu dianggap sebagai hal yang terpisah dari hidup utama atau pekerjaan kita.

Dunia mengajarkan bahwa istirahat merupakan kebutuhan naluriah kita, akan tetapi sekaligus merupakan kemewahan yang sulit didapatkan.

Dunia ini mengajarkan bahwa pekerjaanlah yang menopang seluruh kehidupan kita dan istirahat merupakan hadiah yang mahal karena kita hanya dapat beristirahat ketika kita telah “cukup” bekerja.

Konsep ini juga diajarkan sejak jaman perjanjian lama. Agama bangsa Mesir pada jaman itu mengajarkan bahwa manusia diciptakan oleh para dewa, karena mereka ingin beristirahat dari pekerjaan memelihara bumi.

Oleh karena itu sebagaimana para dewa bekerja agar dapat beristirahat, maka manusiapun juga hidup dan bekerja agar suatu saat dapat beristirahat.

Tidak demikian dengan kisah penciptaan YaHWeH. Tuhan menugaskan Adam untuk mengelola bumi ini. Adampun melakukan tugas pertamanya dengan memberi nama kepada ciptaan-ciptaan Tuhan, sesuai dengan fungsi mereka masing-masing. Tiba saatnya Adam mencari makhluk yang “sepadan” atau dalam terjemahan sederhana, “mirip” atau “sama” dengan dirinya sendiri. Ia bekerja keras; berusaha mencari ke sana ke mari, namun tidak dapat menemukannya. Melihat hal itu YaHWeH, sebagai penciptanya, tidak menyuruh Adam bekerja lebih keras lagi, melainkan membuatnya beristirahat.

Ia bukannya mencambuk Adam untuk terus bekerja melainkan membuatnya tertidur dan Ia sendiri yang bekerja.

Dapatkah Anda melihat Apa yang Tuhan ingin tunjukkan bagi kita?

Ia ingin memperkenalkan diriNya sebagai Tuhan yang berpartner dengan manusia. Ia bukan Tuhan yang menciptakan manusia untuk menjadi budak bagi keperluanNya, atau roda kehidupan, ataupun kebutuhan usia dan jaman.

Ia ingin berelasi dengan kita.

Ia menempatkan kita di wilayah kerja (workplace) yang sesuai dengan kapabilitas kita. Ia bahkan memperlengkapi kita dengan kemampuan, bakat, dan keahlian yang kita butuhkan. Akan tetapi ini bukan berarti bahwa hidup kita akan dihabiskan untuk bekerja sebagai bawahan mencapai keinginnanNya.

Ia menginginkan kita bersahabat denganNya, menjadi partnerNya, menjadi rekan bisnisNya.

Kadangkala Ia sengaja menghadapkan kita kepada tantangan yang besar. Seperti Adam tidak dapat menemukan makhluk yang mirip dengan dirinya. Kadang kala kita juga tidak dapat menemukan solusi atau meraih hasil yang kita harapkan. Semuanya itu Ia ijinkan terjadi agar kita sadar bahwa ada beberapa hal yang memang merupakan bagian kita dan beberapa hal lain yang merupakan bagianNya.

Kisah ini ingin menunjukkan bahwa Tuhan masih bekerja hingga sekarang.

Tuhan membuat Adam beristirahat dan Iapun kembali bekerja. Renungkan hal-hal berikut ini:

  • Tuhan menginginkan agar kita setia dalam proses dan membiarkan Dia yang mengerjakan hasilnya.
  • Tuhan menginginkan agar kita mengenali fungsi atau tujuan hidup kita dan membiarkan Dia yang menuntun arah dan jalan hidup kita.
  • Tuhan menginginkan kita mengenali, mengembangkan, dan mengaplikasikan bakat dan potensi-potensi yang Tuhan sudah berikan di dalam hidup kita dan membiarkan Dia yang membuat potensi-potensi itu menjadi keahlian yang nyata.
  • Tuhan menginginkan kita bekerja sesuai dengan metodeNya, tujuanNya, dan rencanaNya dan membiarkan Ia yang menjamin keberhasilannya.

Tuhan menginginkan kita mengerjakan bagian kita, kemudian beristirahat, dan Ia akan mulai mengerjakan bagianNya.

Apakah Anda mau menerima tawaran Tuhan Yesus yang mengajak Anda sebagai rekan bisnisNya? Ia rindu menunjukkan kepada Anda bahwa Dia ingin menjadikan Anda sahabatNya dan bersama-sama dengan Anda mewujudkan rencanaNya yang indah dalam hidup Anda. Terimalah undangan itu. Bekerjalah sesuai dengan bagian Anda dan biarkan Tuhan mengerjakan bagianNya.

Monday, May 2, 2011

God Part In Our Work Place (part 1)

Kejadian 2:4-14

Beberapa dekade yang lalu, uang kertas masih menjadi satu-satunya alat tukar yang utama. Saat ini uang digital menjadi alat tukar yang dapat dipakai mulai dari membayar tol, membeli bahan bakar kendaraan, makan di restoran, memesan tiket pesawat, hingga booking hotel.

Lama sebelum alat tukar uang ditemukan, masyarakat menggunakan hasil bumi dan peternakan sebagai alat tukar utama. Itu sebabnya orang-orang yang tinggal di kerajaan yang kaya akan hasil bumi dan ternaknya akan otomatis menjadi makmur.

Kejadian 2 menceritakan bagaimana Tuhan telah mendisign sebuah tempat atau wilayah kerja (workplace) yang luar biasa idealnya bagi Adam.

Bayangkan workplace yang Tuhan sediakan bagi Adam:

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur, dan ditempatkan-Nya di situ manusia yang sudah dibentuk-Nya itu.

TUHAN Allah menumbuhkan segala macam pohon yang indah, yang menghasilkan buah-buahan yang baik. Di tengah-tengah taman tumbuhlah pohon yang memberi hidup, dan pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Sebuah sungai mengalir dari Eden, membasahi taman itu; dan di luar Eden sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

Yang pertama bernama Pison; sungai itu mengalir mengelilingi tanah Hawila. Di situ terdapat emas murni dan juga wangi-wangian yang sulit diperoleh, serta batu-batu permata.

Sungai yang kedua bernama Gihon; airnya mengalir mengelilingi tanah Kus. Sungai yang ketiga bernama Tigris dan mengalir di sebelah timur Asyur. Sungai yang keempat bernama Efrat.

Dan inilah Deskripsi Pekerjaan Adam:

Kemudian TUHAN Allah menempatkan manusia itu di taman Eden untuk mengerjakan dan memelihara taman itu.

Jika Anda membayangkan deskripsi wilayah kerja Adam di atas, Anda pasti dapat membayangkan bahwa tempat itu adalah sebuah surga bagi bagi seorang petani/pekebun.

Banyak orang berpikir, pembicaraan tentang taman eden tidak lagi relevan, baik secara harafiah, maupun taman Eden secara simbolik bagi dunia kerja jaman sekarang. Lagipula Tuhan sendiri yang mengutuk manusia dan seluruh dunia sehingga hidup menjadi sulit setelah manusia berbuat dosa.

Jika Anda berpikir demikian ketika membaca ayat-ayat ini, maka Anda melewatkan intinya.

Ini maksud saya. Jika Anda mengagumi negara Singapore tetapi melupakan sejarahnya sebagai sebuah pulau penjara, maka Anda melewatkan intinya. Jika Anda mengagumi kemajuan Hong Kong dan Australia namun melupakan sejarahnya sebagai jajahan Inggris, maka Anda melewatkan inti ceritanya. Ada seorang transformator yang bekerja dibalik semuanya itu.

Jesus is The Transformation Expert God.

Ia tidak menciptakan taman Eden dari sebuah tanah yang subur. Ia menciptakan taman Eden dari sebuah dunia yang kacau balau. Kita sering melupakan bahwa taman Eden itu dibuat Tuhan dari dunia yang gelap, hancur, kacau balau, dan tanpa jaminan keamanan. (kejadian 1 & 2:5).

Saat inipun Ia masih bekerja mentransformasi dunia dan hidup ribuan orang yang mau mengundang Tuhan Yesus sebagai pengatur tunggal hidup mereka. Ia masih bekerja mentransformasi orang-orang yang merasa:

  • tidak berpendidikan tinggi,
  • tidak mampu melakukan banyak hal,
  • hanya hanya dilahirkan untuk menjadi orang kecil,
  • tidak spesial dan hanya seperti orang kebanyakan.

Ia masih bekerja di bidang mentransformasi orang-orang tersebut menjadi orang-orang yang mempunyai dampak besar.

Apakah Anda merasa terjebak dalam lingkungan kerja yang berantakan? Apakah Anda merasa kewalahan dan terbeban dengan kondisi keluarga atau sosial Anda? Apakah Anda merindukan sebuah transformasi di wilayah Anda?

Tuhan sedang menawarkan keahlianNya kepada Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengundangNya untuk menjadi General Manager serta pemegang kepemilikan mutlak atas hidup Anda.

Ijinkan Ia memegang kendali atas hidup Anda. Maka Ia akan bekerja mentransformasi pekerjaan Anda, kehidupan Anda, dan kehidupan di sekitar Anda.

Friday, April 29, 2011

Waktu Dunia Dan Waktu Tuhan

Kejadian 2:1-3

Selalu ada waktu spesial bagi segala hal yang kita lakukan. Bagi orang-orang beragama Hindu di Bali, hari Nyepi adalah hari di mana sebaiknya semua menyucikan diri lahir batin, dengan memusatkan pikiran, mengendalikan hawa nafsu, menciptakan ketenangan hati, kedamaian pikiran dan menolak segala roh jahat. Ini adalah momen yang penting karena menurut mereka hari nyepi adalah awal dari siklus tahun baru. Itu sebabnya mereka akan melakukan upacara puji syukur sehari setelah hari raya Nyepi.

Generasi yang lebih muda biasanya cenderung menganggap hal-hal seperti ini sebagai mistis/sesuatu yang tidak nyata.

Generasi kita cenderung mengganti waktu-waktu spesial itu dengan hal-hal yang diusung dari benua Amerika atau bahkan dengan sesuatu yang lebih praktis sifatnya.

Banyak generasi muda mempercayai bahwa menyatakan cinta di hari Valentine akan mempunyai dampak yang lebih “manjur”. Banyak orang jaman ini yang mempercayai saat yang paling tepat untuk memperbaiki diri adalah saat tahun baru tiba. Kita menggantikan hari-hari spesial yang “berbau mistis” itu dengan kalender kita sendiri seperti:

  • Hari Senin-Jumat adalah hari untuk berkosentrasi hanya pada pekerjaan.
  • Bisinis restoran sebaiknya tidak libur di hari minggu.
  • Tidak baik bersaat teduh, membaca Alkitab, atau berdoa di kantor.
  • Hari Sabtu dan Minggu adalah hari untuk gereja.
  • Usia 25 hingga 40 adalah masa-masa di mana kita mencurahkan energi, waktu, dan konsentrasi kita yang terbesar pada pekerjaan.
  • Memberi bantuan pada orang lain sebaiknya dilakukan ketika paskah atau natal.
  • Awal bulan (atau akhir bulan bagi beberapa orang) adalah hari-hari yang lebih menyenangkan daripada pertengahan bulan.
  • Sekiranya mungkin bekerja lemburlah/ambil pelayanan sebanyak-banyaknya pada usia muda dan mulailah memikirkan hidup pensiun pada usia 50an.
  • dan lain sebagainya.

Baik orang-orang di jaman Alkitab maupun jaman ini, kita semua memiliki waktu-waktu spesial yang sadar atau tidak sadar mengatur dan mempengaruhi bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bertindak.

Coba renungkan waktu-waktu spesial apa yang ada dalam kehidupan sekolah/kuliah, pekerjaan, pacaran/tunangan, keluarga, dan keagamaan Anda?

Agama bangsa Mesir menceritakan bahwa dewa pencipta mereka, Ptah, juga beristirahat pada hari yang ke-7. Akan tetapi dewa Ptah menciptakan manusia agar ia sendiri terbebas dari tanggung jawabnya memelihara bumi, tempat tinggalnya. Itulah sebabnya hari dimana dewa Ptah beristirahat dianggap oleh orang-orang Mesir dan sekitarnya, sebagai hari yang tidak baik karena pada saat hidup manusia menjadi susah karena dewa melimpahkan tanggung jawabnya kepada manusia. Berbeda dengan YaHWeH. Ia memang berhenti pada hari yang ke-7, namun Ia memberkati manusia dan seluruh ciptaan yang lain.

Sekali lagi Ia memperkenalkan diriNya sebagai Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatunya.

  • Apakah Anda kawatir untuk melayani Tuhan di tempat kerja?
  • Apakah Anda kawatir untuk pindah tempat kerja?
  • Apakah Anda kawatir untuk menolak sebuah promosi?
  • Apakah Anda kawatir untuk menyerahkan pendidikan Anda pada keputusan Tuhan?
  • Apakah Anda kawatir mengevaluasi cara kerja Anda sesuai dengan Firman Tuhan?

Apakah Tuhan sedang meminta Anda melakukan hal yang tidak mungkin? Apakah Tuhan sedang menantang Anda untuk memaafkan? Apakah Tuhan menantang Anda untuk mengalah? Apakah Tuhan meminta Anda untuk bertindak tegas sesuai Firman? Ujilah dengan FirmanNya! dan jika Anda mendapati bahwa hal itu memang sungguh dari Tuhan, maka segera lakukan! Percayalah padaNya dan Jangan tunda lagi!

Ia yang telah memberkati dan menguduskan hari ke-7, Ia juga akan memberkati dan menguduskan Anda sesuai dengan rencanaNya.

Wednesday, April 27, 2011

Kuasa Tuhan Dalam Diri Kita

Kejadian 1:26-31

Patung seorang raja dibuat demikian besar dan didirikan di suatu wilayah untuk menunjukkan bahwa wilayah itu dikuasai oleh raja tersebut. Pada jaman ini patung seorang pemimpin dapat dianggap sebagai representasi dari pemimpin tersebut. Inilah yang menyebabkan rakyat Iraq menggulingkan patung Presiden Saddam Hussein ketika rezimnya berakhir tahun 2003 yang lalu. Bagi rakyat Iraq, penggulingan patung Saddam Hussein merupakan simbol kemenangan atas tirani yang mereka rasakan selama bertahun-tahun.

Konsep representasi/perwakilan ini agak berbeda dimengerti oleh orang jaman dahulu. Bagi orang-orang di jaman perjanjian lama, sebuah patung bukan hanya merupakan lambang, tetapi juga membawa inti/kehadiran/roh dari orang yang ditiru gambarnya.

Hal ini tidak berarti bahwa patung itu harus mempunyai rupa/bentuk yang sama persis dengan dewa/orang yang asli. Ini juga bukan berarti patung tersebut mempunyai kemampuan/kuasa yang sama dengan dewa/orang yang asli.

Penekanannya adalah patung tersebut “dimasuki” oleh sebagian dari roh/kekuatan dari dewa/orang yang asli.

Itulah sebabnya mengapa orang jaman dahulu (dan beberapa kelompok orang di jaman ini) begitu hormat dan takut kepada patung dewa-dewanya.

Konsep inilah yang seharusnya kita mengerti ketika Alkitab menceritakan bahwa kita diciptakan sesuai dengan “gambar dan rupa Allah.”

Manusia diciptakan sebagai patung Allah sang pencipta seluruh alam semesta. Itu berarti manusia diciptakan dengan memiliki kehadiran/essense of God the creator.

Karena itu sangat logis jika Tuhan berkata bahwa manusia harus berkuasa atas seluruh ciptaan yang lain. Manusia mampu berkuasa bukan karena secara alamiah mempunyai kemampuan untuk melakukan itu. Tetapi karena Tuhan telah “menghembuskan nafas/RohNya” ke dalam diri kita (Kejadian 2:7).

Coba renungkan hal ini. Anda diciptakan untuk menjadi representasi yang membawa sebagian dari kuasa Allah di dalam dunia ini. Kuasa Allah inilah yang memampukan Anda untuk mengelola dunia ini. Kuasa Allah inilah yang memampukan Anda untuk berkuasa atas waktu, uang, kebahagiaan, cinta, dan bukan justru dikuasai oleh mereka. Jadi apakah Anda berkuasa atas dunia ini atau justru dikuasai oleh impian mengejar waktu, uang, cinta, dan kebahagiaan yang ditawarkan dunia?

Tanpa kuasa dari Tuhan, tidak seorangpun dari kita mampu berbuat apapun. Bagaimanapun kita hanyalah patung. Kuasa itu hanya diberikan (lebih tepatnya dititipkan) hanya jika kita mempunyai hati, pikiran, dan cara kerja yang sesuai dengan milik Allah.

Dunia mengajarkan bahwa hidup ini adalah persaingan. Anda harus bersaing melawan alam, waktu, kebutuhan hidup, orang lain, bahkan kadang-kadang melawan kebahagiaan diri sendiri demi mendapatkan kebahagiaan (konyol bukan. Tetapi itulah yang terjadi!).

Bukalah hati Anda. Terimalah Tuhan Yesus sebagai sumber kekuatan Anda. Maka Anda akan berfungsi sebagaimana Tuhan telah menciptakan Anda. Jadilah representasi Allah dalam dunia ini. Tunjukkan bahwa bumi ini, negara Anda, kota Anda, pekerjaan Anda, keluarga Anda, dan diri Anda adalah milik Tuhan. Bersama-sama dengan anak-anak Tuhan yang lain, Anda akan menaklukkan alam, waktu, kebutuhan hidup, dan menerima segala yang Anda butuhkan dari Tuhan Yesus, sumber kekuatan Anda.

Tuesday, April 26, 2011

Gods Of Disscord VS God Of Harmony

Kejadian 1:2-25

Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 tahun. Selama dalam masa penjajahan tersebut, orang-orang Indonesia diperbolehkan untuk memakai bahasa asal, memakai baju daerah yang biasanya mereka pakai, bahkan memeluk agama yang dulu mereka peluk. Satu hal yang pemerintah Belanda dan Jepang perintahkan adalah sistem pemerintahan dan seluruh hasil alam yang ada di Indonesia harus mengikuti kemauan negara mereka sebagai penjajah.

Ini adalah model penjajahan modern yang dimulai dari penjajahan pemerinatah Roma pada awal tahun Masehi. Tidak demikian dengan penjajahan jaman dahulu. Ketika Bangsa Israel dijajah oleh bangsa Mesir selama 3 abad, maka baik budaya, pola hidup, dan agama serta cara hidup mereka diharuskan mengikuti pola Bangsa Mesir. Beberapa hal yang diajarkan oleh Bangsa Mesir dan budaya-budaya bangsa sekitarnya pada saat itu adalah:

  • Terdapat banyak dewa dalam alam semesta ini (dewa terang, dewa hujan, dewa matahari, dewa bulan, dewa sungai, dewa laut, dewa monster-monster laut, dewa binatang, dewa tumbuhan, dewa kematian, dan sebagainya).
  • Setiap dewa memiliki peran dan tugas masing-masing dan dewa tertinggi adalah dewa matahari.
  • Suatu kali ada peperangan antar dewa, kemudian manusia diciptakan dari darah salah satu dewa yang meninggal, yang dicampur dengan tanah.
  • Bumi sendiri diciptakan karena para Dewa membutuhkan tempat untuk tinggal dan seluruh unsur bumi adalah fasilitas kenyamanan bagi para Dewa.
  • Manusia diciptakan karena para dewa bosan dan lelah mengurusi alam semesta yang merupakan rumah bagi mereka.
  • Alam semesta diciptakan bagi para dewa dan manusia adalah budak atau pembantu para dewa untuk merawat bumi.

Dewa menciptakan manusia karena mereka butuh bantuan manusia. Tetapi manusia harus taat pada kehendak para dewa atau mereka akan menghadapi kemarahan para dewa yang mengerikan.

Kitab Kejadian ditulis untuk mengajarkan pada Bangsa Israel bahwa kepercayaan yang diindotrinasikan kepada mereka adalah salah. Kitab Kejadian mengajarkan bahwa:

  • Hanya ada satu Tuhan dalam alam semesta ini dan namaNya adalah YaHWeH.
  • Segala hal yang lain, termasuk terang, matahari, bulan, binatang, tumbuhan, laut, binatang-binatang laut yang mengerikan hanyalah benda ciptaan YaHWeH.
  • Alam semesta diciptakan bukan karena YHWH butuh tempat tinggal. Alam semesta diciptakan justru bagi tempat tinggal manusia.
  • Tidak ada peperangan, konflik, dan kekacau balauan dalam proses penciptaan YaHWeH. Segalanya serba teratur, rapi, teroganisir, dan dinilai baik.

YaHWeH tidak membutuhkan manusia dan tidak membutuhkan alam semesta. Ia hanya melakukan apa yang menjadi keahlianNya, yaitu mentransformasi yang kacau balau dan menjadikannya indah dan harmonis.

Refleksikan hal ini dalam hidup Anda. Bukankah dunia mengajarkan bahwa hidup ini kacau balau, penuh tantangan, keras, dan tidak mudah dijalani?

Kita mendorong anak-anak kecil untuk menguasai 3 bahasa, lalu mendorong anak-anak SD untuk menguasai 2 alat musik. Kita mendorong anak-anak SMP & SMA untuk menguasai berbagai macam keahlian, lalu kita mendorong orang-orang untuk mendapatkan lebih dari 2 gelar. Semuanya penting dilakukan karena dunia ini mengajarkan bahwa hidup ini adalah perjuangan bagi hidup kita sendiri.

Dunia ini mengajarkan bahwa kita diciptakan sebagai budak waktu, budak alam, budak uang, budak keharmonisan keluarga, budak pengetahuan, budak kebahagiaan, dan budak dewa-dewa yang lain.

Apakah Anda merasa hidup sebagai budak sesuatu di dunia ini? Saya undang Anda berkenalan dengan Tuhan yang ahli dalam mentransformasi segala hal yang kacau balau dan menjadikannya harmonis. Ia ahli dalam mematahkan rantai yang membelenggu Anda. Ia ahli dalam mentransformasi hidup manusia dan Ia akan menjadikan hidup Anda berkelimpahan.

Perjanjian lama memperkenalkanNya sebagai YaHWeH. Perjanjian Baru memperkenalkanNya sebagai Yesus. Undang Dia untuk menuntun hidup Anda menuju hidup yang harmonis.

Monday, April 25, 2011

In The Beginning God Created Heaven And Earth

Kejadian 1:1

LAND

Alkitab mengawali seluruh ceritanya dengan mengatakan bahwa Tuhan mendesign hidup kita untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu “eres” (land).

Bagi orang Israel “eres” berarti tanah Kanaan yang begitu makmur dengan hasil alamnya dan akan menjamin kehidupan mereka di jaman yang sangat agraris itu.

Bagi beberapa orang “eres” adalah pencapaian-pencapaian prestasi. Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah kenyamanan di tengah banyaknya teman dan relasi yang dimiliki.

Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah hidup yang terjamin dengan memiliki rumah yang nyaman, penghasilan rutin yang sangat mencukupi, tabungan yang mencukupi untuk kebutuhan-kebutuhan di masa depan, dan fasilitas-fasilitas yang mencukupi untuk merefresh diri.

Bagi beberapa orang yang lain “eres” adalah keharmonisan, ketenangan, dan relasi yang bebas konflik dalam hidup dan keluarga serta sahabat-sahabat terdekatnya.

HEAVEN

Alkitab juga mengajarkan bahwa ada pihak lain yang berfungsi untuk membantu kita mencapai tujuan itu, yaitu langit atau heaven.

Bagi beberapa orang heaven adalah inisiatif dan energi yang konstan yang memampukan mereka untuk selalu tanggap dan aktif mengerjakan segala kesempatan yang muncul dengan tidak terduga.

Bagi beberapa orang heaven adalah barang, pengetahuan umum, humor, ataupun perkumpulan-perkumpulan sosial seperti facebook, gereja, gym, yang sedang trend dan sebagainya.

Bagi beberapa orang heaven adalah pekerjaan, sistem keamanan, mobil, atau gadget yang membuat hidup mereka menjadi nyaman.

Bagi beberapa orang heaven adalah kesederhanaan, keluarga, serta sahabat-sahabat yang membuat hidup menjadi berarti.

Bagi Israel dan orang-orang jaman dahulu langit (heaven) merupakan tempat para dewa yang akan mempermudah (memberkati) atau mempersulit (mengutuk) hidup mereka dalam mencapai tujuan mereka.

In The Beginning God Created…

Satu hal yang sering kita lupakan adalah “pada mulanya” Tuhanlah yang menciptakan semuanya itu. Tujuan kita seharusnya datang dari Tuhan dan bukan dari naluri atau kecenderungan hati atau pikiran kita. “Eres” kita seharusnya sesuai dengan “eres” yang Tuhan telah rencanakan bagi kita.

Bagi orang Israel tujuan hidup mereka bukan hanya mengenai tanah perjanjian (taman Eden ataupun Kanaan) melainkan hidup menurut jalan yang diatur oleh Tuhan, sesuai dengan perjanjian yang mereka adakan di gunung Sinai.

Bagi kita yang hidup di jaman perjanjian baru Paulus mengajarkan bahwa tujuan kita adalah “untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Allah persiapkan” sebelum kita lahir.

Kedua tujuan di atas berbicara mengenai hal yang sama, yaitu: the way of life. Coba tanyakan pada diri Anda. Apakah seluruh gaya hidupku sudah dapat mencerminkan Tuhan Yesus di mata orang lain? Apakah our way of life telah membuat orang tertarik untuk mengenal Tuhan kita?

Alkitab mengawali seluruh kisahnya dengan mengatakan bahwa Tuhanlah awal dari segalanya. Seharusnya hidup kita juga diawali oleh kehendak Tuhan, dijalani dengan cara Tuhan, dan diakhiri dengan mencapai tujuan Tuhan.

Jika Anda rindu mengalami hidup yang berlimpah-limpah dengan anugerah dan berkat Tuhan, awalilah hidup Anda dengan mengerti kehendak Tuhan bagi hidup Anda.